Khasiat Kayu Kokka Kaukah / Fuqah ( menurut riwayat dari berbagai sumber )

Kamis, 19 Februari 2015



Kayu Kokka sering juga disebut Kaukah / Fukaha merupakan salah satu kayu yang sangat tua riwayatnya Waktu zaman Nabi Nuh AS beliau membuat perahu dengan bahan kayu Kokka, Waktu zaman Nabi Musa AS beliau menunjukkan kemukjizatan dengan tongkatnya yang terbuat dari kayu Kokka waktu melawan kekuatan sihir Raja Fir’ aun, Waktu zaman Nabi Syuib AS, Nabi Sulaiman AS juga menggunakan kayu Kokka, bahkan tasbih Nabi Muhammad SAW juga dari kayu Kokka.

Kayu ini adalah kayu langka yang dilindungi oleh sejumlah pemerintahan Timur Tengah. Kokka tumbuh di bukit Sinai, hutan kecil dekat Istambul, perkampungan tepi sungai Nil, dan sejumlah desa di Nigeria. Beberapa ulama Islam beranggapan bahwa Kayu Kokka / Kaukah adalah salah satu mukjizat para Nabi yang masih tersisa saat ini.
Kayu Kokka adalah Kayu yang memilik “derajad” paling tinggi diantara kayu-kayu bertuah lainnya. Dipercaya membawa “khasiat dan manfaat” bagi si pemakai juga disekitarnya apalagi sering di buat wiridan atau berdzikir .

Khasiat & manfaat dari kayu Kokka, diantaranya :

 
1. Air rendaman kayu Kokka bermanfaat untuk :

 
• Mengobati sakit gigi –( airnya dikumurkan dalam mulut ) .
• Mengobati radang tenggorokan  ( Airnya dikumur dan diminum sebagian )
• Mengobati keracunan  ( airnya diminumkan )
• Mengobati demam / panas  ( airnya diminumkan, atau kompres dengan airnya )
• Mengobati batuk  ( airnya diminumkan. )
• Air rendaman kayu kokka apabila diminum secara rutin akan membuat badan sehat, bugar terhindar dari penyakit. Insya Allah.

2. Apabila dipakai dengan catatan bersentuhan langsung dengan kulit, berkhasiat :

 
• Penawar bisa ular  ( Letakan kayu kokka didaerah yang digigit beberapa saat )
• Menghindarkan sipemakai dari musibah, nahas dan bencana.
• Menolak aura negative disekitar sipemakai
• Membuat sipemakai disukai banyak orang, pengasihan umum
• Sedangkan Ustadz ‘Abdullah al-Qari bin Haji Salleh, penulis dari Malaysia, Buku “Ensiklopedia Herba-Herba Sekeliling Kita” pada halaman 150 dia menyatakan Apabila kayu Kokka dipakai sebagai cincin maka bisa menjadikan sipemakai cerdas, ditakuti setan / hantu, karena disebutkan dalam buku tersebut setan / hantu terhalang dari memasuki rumah / tempat yang ada kayu Kokka.
• Mengurangi bengkak, radang sendi, nyeri otot  ( tempelkan kayu kokka dibagian yang sakit beberapa saat, bisa juga kompres dengan air rendaman kayu kokka.)
• Kayu Kokka juga bisa dijadikan penawar / penyembuh dari orang yang kerasukan ruh jahat / jin / setan / hantu. Gosokan dibagian dahi orang yang sedang kerasukan sambil membaca ayat-ayat suci Al-Quran.
• Anak bayi / anak kecil yang dipakaikan gelang atau kalung Kayu kokka insya Allah akan terhindar dari gangguan mahluk halus.
 

3. Manfaat lainnya  :
 
• Tongkat kayu kokka membuat langkah kaki menjadi ringan, dan tidak serasa lelah walau menempuh perjalanan jauh.
• Pasangan pria wanita yang hendak membina hubungan, apabila mengenakan sepasang cincin Kayu Kokka, Insya Allah akan selalu dijaga dari perselisihan, curiga, rasa sayang & cinta selalu. Dijaga / dihindarkan selalu dari godaan nafsu syahwat negative.
• Tasbih kayu kokka apabila sering dipakai berzikir, menyebut dan memuji nama-Nya dan Rasulullah SAW, niscaya aura / Nur Illahi akan selalu melekat di diri. Apabila dilihat dengan indera ke 6 akan terlihat putih ke emasan bercahaya didahi orang tersebut .
• Kendaraan yang didalamnya terdapat kayu kokka, Insya Allah dengan seijin-Nya akan terhindar dari musibah kecelakaan.
• Tempat usaha, toko, warung yang didalamnya terdapat kayu kokka, insya Allah, aura dari kayu kokka dapat membuat tempat tersebut nyaman, dan orang suka datang belanja disana. Otomatis banyak rezeki. Letakan kayu kokka ditempat yang pantas. Seperti diatas pintu masuk atau dijadikan penghias dimeja kantor.
• Rumah yang didalamnya terdapat kayu Kokka akan membuat penghuninya damai, tentram, menghindarkan dari perselisihan, & amarah.

Kayu Kokka mendapat tempat dihati banyak orang, khususnya kaum muslimin Dan Konon menurut ceritera Tasbih dan gagang pedang Nabi Muhammad SAW menggunakan Kayu Kokka. Selain itu diyakini Bahtera Nabi Nuh AS, Tongkat Nabi Syu,aib AS, Tongkat Nabi Sulaiman AS, Konon juga terbuat dari Kayu Kokka.








Kami menjual Tasbih kokka asli , Harga Tasbih kayu kokka 99 ( butirannya berdiameter +- 9 mm )   Rp. 250.000,- ( bisa pesan dengan banyak versi cuttingannya , bulat natural , diamond , dan lain lainnya , juga tersedia dalam warna alami natural  atau hitam ) .

Harga tasbih kokka Asmaul Husna 99(diameter 9 mm) Rp.350.000,-

Untuk yang 33 butrannya harga Rp.100.000,-( bisa pesan dengan banyak versi cuttingannya , bulat natural , diamond , dan lain lainnya , juga tersedia dalam warna alami natural  atau hitam )


Hubungi  : 087736376700 ( Mas Alit ) .

Catatan : Apabila menghendaki dilakukan pengisian seperti Tasbih Maghrobi Atau Tasbih berkaromah lainnya dibebankan biaya , untuk biasa Rp.100.000,- , Khusus : Rp.500.000,-


Baca Selengkapnya Di : http://suryoalam.blogspot.com/2015/02/khasiat-kayu-kokka-kaukah-fuqah-menurut.html#ixzz3S7gpzxwc

Meningkatkan Kekuatan Tasbih



Apabila anda menginginkan tasbih yang anda pakai mempunyai kekuatan yang sangat dasyat sebagai pegangan ataupun untuk menjaga diri dan keluarga , silahkan isi tasbih anda dengan kekuatan alam , karena sebenarnya sumber terbesar kekuatan fisik ada pada alam semesta . Selain anda isi dengan khodam yang anda yakini memberikan kekuatan lebih pada tasbih anda .
Sebagai Tasbih pembuka kekuatan diperlukan perawatan untuk meningkatkan daya energi alami dengan hal-hal sebagai berikut  :

1. Jemur dibawah sinar matahari  yang mengandung cahaya untraviolet selama 15-25 menit karena akan memperkuat daya energi matahari.

2. Jemur dibawah sinar bulan  sebagai penghasil sinar infrared selama semalaman suntuk akan lebih baik untuk memperkuat daya mistik cahaya malam.

3. Oleskan atau dicelupkan dalam minyak sari bunga  atau minyak berbagai kayu  yang non alkohol. Misalnya minyak melati, garu, kokka, cendana, mawar dll untuk memperkuat daya kharisma dan auranya karena sesungghuhgnya Allah swt dan RosulNya menyukai harum haruman.

4. Biarkan pada kucuran hujan sepanjang  hari atau sepanjang malam.

5. Biarkan semalaman agar terkena embun pagi dan usahakan di taruh diatas atap rumah.

6. Letakkan diluar rumah saat terjadi badai angin ribut yang disertai guntur, karena hal ini akan memperkuat daya energi alami dari batu bertuah atau benda bertuan anda.

7. Bawa ke tempat-tempat yang memiliki energi alami yang sangat kuat seperti gunung, makan wali songo, kyai, syech, dan juga gua - gua keramat, atau tempat-tempat suci seperti masjid masjid yang bertuah seperti masjidil haram, masjid para wali songo dll.

8. Biarkan pada air yang mengalir deras seperti air terjun dll karena akan memperkuat daya energi dari kekuatan air dan dzat lainnya.

9. Juga di rendam dalam bubuk garam dapur untuk memperkuat energi daya netralisir alamiah.

YANG TIDAK KALAH PENTINGNYA ADALAH TEHNIK BERDZIKIR TETAP HARUS KONSISTEN PADA DIRI SENDIRI YANG DISENTRALISASIKAN ATAU DI PUSATKAN HANYA DAN HANYA  PADA DZAT ALLAH SWT BERSERTA ASMANYA, SIFATNYA DAN SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA. AMIN

Tentang Azimat Dan Doa



Mengamalkan doa-doa, hizib dan memakai azimat pada dasanya tidak lepas dari ikhtiar atau usaha seorang hamba, yang dilakukan dalam bentuk doa kepada Allah SWT. Jadi sebenanya, membaca hizib, dan memakai azimat, tidak lebih sebagai salah satu bentuk doa kepada Allah SWT. Dan Allah SWT sangat menganjurkan seorang hamba untuk berdoa kepada-Nya. Allah SWT berfirman:

اُدْعُوْنِيْ أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Berdoalah kamu, niscaya Aku akan mengabulkannya untukmu”. (QS al-Mu’min: 60)

Ada beberapa dalil dari hadits Nabi yang menjelaskan kebolehan ini. Diantaranya adalah:

عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الأشْجَعِي، قَالَ:” كُنَّا نَرْقِيْ فِيْ
الجَاهِلِيَّةِ، فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ؟
فَقَالَ: اعْرِضُوْا عَلَيّ رُقَاكُمْ، لَا بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ
يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ

Dari Auf bin Malik al-Asja’i, ia meriwayatkan bahwa pada zaman Jahiliyah, kita selalu membuat azimat (dan semacamnya). Lalu kami bertanya kepada Rasulullah, bagaimana pendapatmu (ya Rasul) tentang hal itu. Rasul menjawab, ”Coba tunjukkan azimatmu itu padaku. Membuat azimat tidak apa-apa selama di  dalamnya tidak terkandung kesyirikan.” (HR Muslim [4079]).

Dalam At-Thibb an-Nabawi, al-Hafizh al-Dzahabi menyitir sebuah hadits:

Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

”Apabila salah satu di antara kamu bangun tidur, maka bacalah (bacaan yang artinya): Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah SWT yang sempurna dari kemurkaan dan siksaan-Nya, dari perbuatan jelek yang dilakukan hamba-Nya, dari godaan syetan serta dari kedatangannya padaku. Maka syetan itu tidak akan dapat membahayakan orang tersebut.”

Abdullah bin Umar mengajarkan bacaan tersebut kepada anak­anaknya yang baligh. Sedangkan yang belum baligh, ia menulisnya pada secarik kertas, kemudian digantungkan di lehernya. (At-Thibb an-Nabawi, hal 167).

Dengan demikian, hizib atau azimat dapat dibenarkan dalam agama Islam. Memang ada hadits yang secara tekstual mengindikasikan keharaman menggunakan azimat, misalnya:

عَنْ عَبْدِ اللهِ قاَلَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إنَّ الرُّقًى وَالتَّمَائِمَ وَالتَّوَالَةَ شِرْكٌ

Dari Abdullah, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “‘Sesungguhnya hizib, azimat dan pelet, adalah perbuatan syirik.” (HR Ahmad [3385]).

Mengomentari hadits ini, Ibnu Hajar, salah seorang pakar ilmu hadits kenamaan, serta para ulama yang lain mengatakan: “Keharaman yang terdapat dalam hadits itu, atau hadits yang lain, adalah apabila yang digantungkan itu tidak mengandung Al-Qur’an atau yang semisalnya. Apabila yang digantungkan itu berupa dzikir kepada Allah SWT, maka larangan itu tidak berlaku. Karena hal itu digunakan untuk mengambil barokah serta minta perlindungan dengan Nama Allah SWT, atau dzikir kepado-Nya.” (Faidhul Qadir, juz 6 hal 180-181).

lnilah dasar kebolehan membuat dan menggunakan amalan, hizib serta azimat. Karena itulah para ulama salaf semisal Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Taimiyyah juga membuat azimat.

A-Marruzi berkata, ”Seorang perempuan mengadu kepada Abi Abdillah Ahmad bin Hanbal bahwa ia selalu gelisah apabila seorang diri di rumahnya. Kemudian Imam Ahmad bin Hanbal menulis dengan tangannya sendiri, basmalah, surat al-Fatihah dan mu’awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Nas).” Al-Marrudzi juga menceritakan tentang Abu Abdillah yang menulis untuk orang yang sakit panas, basmalah, bismillah wa billah wa Muthammad Rasulullah, QS. al-Anbiya: 69-70, Allahumma rabbi jibrila dst. Abu Dawud menceritakan, “Saya melihat azimat yang dibungkus kulit di leher anak Abi Abdillah yang masih kecil.” Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah menulis QS Hud: 44 di dahinya orang yang mimisan (keluar darah dati hidungnya), dst.” (Al-Adab asy-Syar’iyyah wal Minah al-Mar’iyyah, juz II hal 307-310).

Namun tidak semua doa-doa dan azimat dapat dibenarkan. Setidaknya, ada tiga ketentuan yang harus diperhatikan.

    Harus menggunakan Kalam Allah SWT, Sifat Allah, Asma Allah SWT ataupun sabda Rasulullah SAW.
    Menggunakan bahasa Arab ataupun bahasa lain yang dapat dipahami maknanya.
    Tertanam keyakinan bahwa ruqyah itu tidak dapat memberi pengaruh apapun, tapi (apa yang diinginkan dapat terwujud) hanya karena takdir Allah SWT. Sedangkan doa dan azimat itu hanya sebagai salah satu sebab saja.” (Al-Ilaj bir-Ruqa minal Kitab was Sunnah, hal 82-83).

***

KH Muhyiddin Abdusshomad
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Ketua PCNU Jember
 

Most Reading

Daftar Blog Saya